Puluhan Hektare Padi Digasak Tikus

5 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
BANGLI, NusaBali
Puluhan haktare tanaman padi di Subak Bekutel, Desa Apuan, Kecamatan Susut, dan sekitarnya digasak 'jro ketut' atau hama tikus. Akibatnya, tanaman padi menjadi rusak sehingga petani mengalami kerugian.

Para petani menuturkan, serangan hewan pengerat tersebut mulai terjadi sekitar dua bulan lalu. Awalnya tidak ganas. Namun, belakangan semakin menjadi-jadi."Batang padi dikerat, dipotong-potong, dimasukkan ke lubang, juga dibiarkan  begitu saja," tutur I Nyoman  Karma,seorang petani setempat Selasa (11/3). 

Menghindari rugi total, petani terpaksa panen lebih dini. Tanaman padi yang bulirannya masih hijau, belum matang terpaksa dipanen. "Istiahnya pegarangan(rebutan), agar dapat saja tunas sedikit," lanjut Karma.

Hasilnya panen pun tidak banyak alias jeblok. "Tiyang niki (saya ini) ada tujuh are tanaman padi. Kalau dulu panen dapat enam sampai tujuh kampil, sekarang hanya dapat dua kampil," terang Karma. Kondisi gabah juga tidak matang, masih hijau. "Kalau menunggu sampai kuning, keburu habis dimakan jro ketut," tambahnya.

Jro Mangku Wayan Sentana,petani lainnya menuturkan hal senada. Dikatakan serangan hama tikus kali ini yang terparah. Seingatnya, dalam 10 tahun terakhir serangan hama tikus kali ini yang paling parah dampaknya."Kalau sebelumnya ada tikus, namun tak sampai jadi merana," ujarnya.

Untuk menanggulangi serangan tikus,petani melakukan upaya secara niskala, yakni newa sraya ica (memohon) kepada Ida Hyang Widhi Wasa, agar serangannya mereda dan segera berakhir.

Newa sraya dilaksanakan di Pura Panyiwian Subak. Di antaranya, Pura Masceti. "Sudah beberapa waktu lalu barengan dengan upacara lainnya," ujar Jro Mangku Sentana. 

Krama subak pantang menanggulangi hama tikus dengan cara nuba atau meracun. Khawatir, jika meracun tikus, maka serangan tikus malah makin mengganas. Karena para tetua dulu pernah punya pengalaman saat menanggulangi memakai racun tikus. "Racun habis namun tak ada bangkai tikus ditemukan. Malah sesudahnya serangan tikus semakin ganas," ungkap Jro Mangku Sentana.

Karena itulah petani di Apuan dan sekitarnya tak menaruh racun atau upaya lain untuk menghalau hama tikus. "Hanya dengan nunas ica saja. Itulah menurut kepercayaan panglingsir, "kata Jro Mangku Sentana."Sebutannya juga halus, jro ketut atau jro giling," tambah  Nyoman Karma.

Luas persawahan di Subak Bekutel, Apuan sekitar 80 hektare. Selain tanaman padi, budidaya palawija seperti singkong, ketela rambat dan jenis lain dilakoni petani. "Tak hanya di sini(Apuan), serangan tikus juga infonya sampai di tempat lain," kata Karma.

Selain akibat serangan tikus, hama lain yang tak kalah ganas menyebabkan merananya tanaman padi petani di Subak Bekutel adalah merangas putih daun padi. "Kalau dulu disebut blash, sekarang napi adane, " ujar Jro Mangku Sentana.Penyakit merangas putih daun padi itu terjadi pasca hujan lebat puncak musim penghujan bulan lalu. "Seperti niki kondisinya," tunjuk Jro Mangku Sentana.7k17
Read Entire Article