Pasutri Ditemukan Tewas di Pos Nelayan Padang Galak

Pasangan yang sudah dikaruniai satu orang anak perempuan ini tewas diduga bunuh diri (ulah pati) setelah meminum sejenis cairan insektisida. 

Salah seorang warga mengaku Bernama Jon saat ditemui di lokasi TKP kemarin siang mengatakan sebelum korban ditemukan tak bernyawa keduanya dilihat warga mondar-mandir pada pukul 04.00 Wita. Selang beberapa jam kemudian warga heboh mendengar kabar laki-laki dan perempuan itu ditemukan tak bernyawa di pos nelayan Sari Mertha Segara. 

"Tadi ada warga cerita sekitar pukul 04.00 Wita kedua korban terlihat mondar-mandir di sini (di sekitar TKP). Pukul 07.00 Wita keduanya dikabarkan meninggal. Saya duga keduanya bunuh diri. Sebab, tak mungkin saat mereka tidur Tuhan langsung cabut nyawa keduanya sekaligus. Selain itu tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh keduanya," ungkap Jon. 

Jon yang merupakan pedagang di sekitar TKP ini mengaku tak mengenal kedua korban. Mereka (para korban) asal dari mana dan tinggal di mana juga tidak tahu. Bahkan bagi Jon kedua korban adalah orang asing yang sama sekali tak dikenalnya. "Informasi yang beredar keduanya adalah pasangan kekasih. Adapula yang mengatakan pasangan suami istri. Keduanya pasti ada masalah yang melatarbelakangi keputusan bunuh diri," ungkap Jon. 

Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi dikonfirmasi kemarin siang mengatakan kedua korban diduga bunuh diri karena depresi. Mereka mengakhiri hidupnya dengan cara minum racun. Dugaan itu sesuai dengan petunjuk di lokasi TKP dan hasil pemeriksaan awal. Di TKP, kata AKP Sukadi, ditemukan dua botol warna cokelat Spontan King 400 sl (500 ml). Kuat dugaan jenis insektisida itu diminum keduanya. 

Mayat kedua korban pertama kali ditemukan oleh tukang parkir yang kemudian disampaikan ke I Gede Tulus Suka Yasa,37, yang bekerja sebagai petugas jaga Taman Festival, asal Banjar Biaung, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur. Mendapat informasi tersebut Suka Yasa langsung mendatangi TKP untuk memastikannya. Ternyata benar. Dia (Suka Yasa) menemukan mayat perempuan dan laki-laki. Di samping kepala kedua korban ditemukan botol warna cokelat. "Kabar temuan mayat itu pun ramai dan beredar luas diketahui warga sekitar dan dilaporkan ke pihak desa adat setempat hingga akhirnya dilaporkan ke Polsek Denpasar Timur," beber AKP Sukadi. 

Menerima informasi tentang adanya kejadian itu aparat Polsek Denpasar Timur langsung mendatangi TKP. Petugas yang datang ke TKP menggali keterangan dari sejumlah saksi guna mengungkap identitas para korban. Berdasarkan informasi yang diperoleh, terungkap orang tua dari korban DASA bernama DKA,54. Petugas pun mendatangi rumah DKA di Jalan Surabi Gang II Nomor 26 Banjar Dajan Tangluk, Desa Kesiman Petilan, Denpasar Timur. 

Keterangan dari orangtua DASA mengaku sudah satu tahun terakhir dia tak pernah bertemu dan berkomunikasi dengan anaknya itu. Korban diketahui tinggal di sekitar Perumahan Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung. DKA mengatakan anak dan menantunya sudah tiga tahun menikah dan dikaruniai satu anak. Pada saat ditemukan korban DASA kepalanya ke arah selatan, kaki ke arah timur, memakai baju warna pink, dan celana dalam warna hitam. Sedangkan suaminya atau korban IPP pakai baju kaos warma hitam, celana panjang warna abu-abu, kepala ke arah selatan, dan laki ke arah timur

Di samping kepala jenazah korban ditemukan dua botol warna cokelat spontan king 400 sl (500 ml). Selain itu ditemukan BH, jam tangan, dan jaket. "Hasil olah TKP tim identifikasi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua korban. Kuat dugaan keduanya meninggal dunia karena minum obat Spontan King. Jenazah kedua korban dievakuasi ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar," lanjut AKP Sukadi. 

(Disclaimer: Informasi dalam artikel ini tidak untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental). 7 pol